Singkong atau di jawa lebih dikenal dengan sebutan ketela pohon merupakan salah satu hasil pertanian dari petani di Indonesia. Taukah anda bahwa ketela pohon itu dapat menjadi dimanfaatkan menjadi BBM ? Anda mungkin akan mengatakan tidak, tetapi kenyataannya Singkong bisa berguna untuk menghasilkan BBM. Untuk membuat singkong bisa menjadi bahan bakar anda tentu harus memiliki lahan yang luas untuk menanam singkong. Agar menghasilkan singkong yang bermutu, anda harus mempunyai lahan yang Gembur, dan tanah sebainkya mengandung lumpur atau tanah liat. setelah itu anda harus mempunyai bibit singkong berupa batang-batang singkong yang unggul, agar dapat memperoleh batang yang kuat. tanam singkong dengan jarak 1 meter agar unsur hara tanah terbagi merata ke setiap batang singkong. kemudian panen singkong setelah 2 bulan untuk hasil umbi yang baik. Panen lebih dari 2 bulan akan membuat umbi menjadi keras.
Lalu bagaimana cara mengolah singkong menjadi etanol? Berikut Langkah-langkah pembuatan bioetanol berbahan singkong yang dilerapkan Tatang H Soerawidjaja. Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari.
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.
2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku.
3.Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100"C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.
4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati.
5.Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.
6 Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32"C dan pH 4,5—5,5.
7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol
8.Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.
9. Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78"C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
10 Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100"C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek
Sumber : Trubus
Kalau Mau Cara Yang Paling Mudah....
Berikut adalah langkahnya :1. Cari sebanyak 1 ton Singkong
2. Bersihkan dari Lumpur atau tanah
3. Bawa ke pasar untuk dijual..
4. Uang Hasil penjualan anda bawa ke SPBU.
5. Beli Sebanyak mungkin BBM yang anda butuhkan
Terbukti kan..... Ternyata Singkong Bisa menghasilkan BBM....
bagus banget,,,, rugi gak ya kalau buat sendiri daripada beli,,
BalasHapuswele, yg praktis dan mudah ya cara kedua itu.. :D
BalasHapusBagus sekali sebagai teknologi terapan yang dapat diaplikasikan dan mendukung perekonomian masyarakat. Semoga ada penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan teknik penelolaannya ..
BalasHapusSaya milih yg alternatif ke dua aja lah...
BalasHapusSaya milih yg alternatif ke dua aja lah...
BalasHapusYangKeDuanyaKerenKak
BalasHapusSingkong juga enak lho pak di jadikan begedel, tanak sama nasi, kukus di makan sa sambal, atau di goreng, bajkan di bakar pun sip aromanya.
BalasHapusJika sdh tdk ada minyak bumi bioethanol ini akan menjadi solusi tetapi jika masih ada minyak bumi harga keekonomian nya tdk akan ketemu bagaimanapun orang akan lebih memilih yang harga murah dan tidak ribet seperti yg no 2.... dan pemikiran2 tentang energi alternatif itu jika diterapkan saat ini justru memberatkan dari sektor ekonomi karena harganya lebih mahal daripada minyak bumi....
BalasHapusLebih ironis lagi negara berkembang disarankan menggunakan energi alternatif tapi negara maju/industri mengekplorasi sumber alam tanpa batas ini adalah isu pembodohan yang dilakukan negara maju...
Seperti halnya tentang pemanasan global... negara yg punya hutan diajak untuk menjaga iklim bumi dengan cara tidak mengurangi jumlah hutan.... sementara negara maju/industri tidak memberikan kompensasi kepada negara yg punya hutan yg berfungsi sebagai paru2 dunia.... mereka yg mengotori kita yg membersihkan dan tanpa kompensasi ini adalah pembodohan yang kedua oleh negara maju
Keren nih Artikelnya
Hapus